Sabtu, 05 Februari 2011

FANFICTION (By Nikuzu Tsuki Kirei)

FANFICTION  (FF Lomba elfanfic)


Disclaimer: Your Beautiful atau He is Beautiful © SBS. Author hanya meminjam (tanpa ijin) karakter-karakter yang ada di YB untuk kepentingan pembuatan fic (gaje, abal, dan nista) ini.

Warning: OOC (mungkin), OOT (sangat), OON (authornya)... (sedikit) mengarah ke shounen-ai (BL).

Genre: Humor (gak lucu), romance(?), parody (aneh), comedy (bukan putar).

A/N: Ini adalah sebuah fic yang idenya muncul tiba-tiba begitu author (yang baru selesai dari panggilan alam) membaca fic YB di FFn. Awalnya yang akan dikirim untuk lomba di eLfanfic bukan yang ini tapi fic lain (yang tidak beda jauh nistanya dengan fic ini). Lalu, mengapa pilih yang ini? Jawabannya karena author tiba-tiba terjangkit virus pair JongKi (belum akut)... XP

Yosh, daripada author bicara panjang lebar dan makin tidak jelas ada baiknya kita mulai saja fic (gaje, abal, dan nista) ini...

Happy Reading.... v(^.^)v



FANFICTION


By: Nikuzu Tsuki Kirei a.k.a Tsukismoon Kirei (di FFn *cuma reader belom jadi author*)
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Malam itu, seorang pemuda berambut blonde tengah bersantai di ruang TV di kediaman para A.N.JELL. Pemuda yang mempunyai bibir mungil--merah marun—itu sedang memainkan laptop sambil memakan cookies sebagai cemilannya.

Seperti biasa yang dilakukannya setiap malam sehabis show, pemotretan, atau hal-hal lainnya yang dilakukan oleh A.N.JELL—adalah duduk bersantai di ruang TV sambil memainkan laptop untuk meng-update info-info tentang A.N.JELL. Umm... Sepertinya lebih pas kalau dibilang, dia sedang meng-update info tentang dirinya sendiri. Yah, seperti yang kita ketahui bersama pemuda yang bernama lengkap, Kang On Nyu  atau yang lebih akrab disapa Jeremy ini, termasuk orang yang cukup narsis.

“Ahhh... Lagi-lagi aku nomor tiga..!!” keluhnya kesal, ketika melihat hasil polling kepopuleran anggota A.N.JELL, sambil mengerucutkan bibir mungil –merah marun—nya itu. “Cihh, setidaknya sejak kedatangan Go Minam, aku tidak di nomor bontot lagi..” Katanya menghibur diri sendiri sambil menggigit cookiesnya.

Tiba-tiba, website A.N.JELL yang sedang dibukanya mendapat sebuah kiriman. Itu adalah sebuah kiriman fanfiction dari fans mereka. Sontak melihat itu, wajah Jeremy yang tadinya kecewa berubah menjadi sumringah. Ia adalah member –satu-satunya—yang paling update fanfic-fanfic dari fans. Sudah seminggu dia telah menunggu chapter lanjutan dari fanfiction favoritenya, The Tri-Angel.


“Wahh, sudah update..” katanya sumringah sambil tersenyum (mistis) melihat fanfic itu.

Apakah kalian berpikir yang dibaca oleh Jeremy itu, fanfic rated M+++, NC 50+(?)..? Atau semacamnya yang mengarah dengan hal-hal yang sebaiknya tidak dibaca untuk anak yang masih dalam perkembangan, karena dapat merusak perkembangan gizi(?) mereka.

Hmmm, kalau itu pikiran kalian, maka kalian dapat nilai NOL BESAR... Jeremy tersenyum (mistis) bukan karena dia sedang membaca fanfic (favorit author) itu. Dia sedang membaca fanfic rated T (teen), yang berkisah tentang kehidupan member para A.N.JELL.

“Ahh, setelah Tae Kyung-hyung menyatakan cinta padaku.. Apa yang terjadi selanjutnya pada hubunganku dengan Shin Woo-hyung?” Ujar Jeremy sambil (sok) mikir keras ala detektif yang selalu berkata pada akhir kasusnya bahawa ‘kebenaran adalah satu’.

“Baca dulu, deh..” Ujarnya senang sambil menggigit cookies.
.
.
----- SKIPPING TIME.. 3 JAM WAKTU JEREMY MEMBACA FANFIC ----- (lama bener ya??)
.
“...” Beberapa saat dia diam dan tiba-tiba....

“WOTT, WAT DE HEL, WAT DE VAK, WAT DE...!!!!!!!!!!!” Pekik Jeremy menggelegar mengalahkan dentuman suara petir...(?)

“Alamak... Apa-apaan nie...??!! Bisa-bisa si Minam muncul tiba-tiba dan merebut semua hyung-ku..” Ujarnya marah-marah (gaje) sendiri setelah membaca fanfic itu.
.
Dengan langkah memburu, Jeremy segera menuju kamar Minam, dengan aura hitam yang melatar belakangi setiap langkahnya. Air mukanya sudah seperti malaikat maut yang siap mencabut nyawa manusia dengan catatan kematiannya(?).

“Go Minam...!!” ujarnya ketus di depan pintu kamar Minam. “Woii, cepat buka pintu..!!!” teriaknya seakan dia sedang berjualan obat keliling di pasaran(?).

Beberapa saat kemudian, setelah Jeremy berteriak-teriak (gaje) selama hampir sejam *lama amat???*, barulah Minam membuka pintu kamarnya.

Dan, keluarlah sosok salah satu member A.N.JELL yang memiliki paras bak pria tercantik di Korea *dia kan cantik karna dia cewe..*. Dengan wajah innocentnya (yang seakan disengaja), dia bertanya dengan nada sehalus sutra(?) pada Jeremy.

“Ada apa Jeremy..? Ada sesuatu yang ingin kau katakan?” tanyanya sambil memiringkan kepalanya ke kiri, seakan membuat pose imut nan menggoda *padahal Minam begitu karena dia seharian abis maen game OL, sehingga dia pegal dan memiringkan kepala untuk menetraliris kepegalannya(???)*.

Entah apa yang terjadi, melihat Minam yang imut yang mengenakan piyama kelinci(?), wajah dan rambut yang berantakan tapi tetap terlihat imut, dan ditambah dengan bibir imutnya yang berwana pink—yang menyunggingkan senyuman manis.. Jeremy telah dibuat kehilangan kata-kata.

Semua amarah yang hendak diledakkannya pada Minam –karena merebut para hyung-nya (dalam fanfic—seakan menguap begitu saja --bagai jemuran basah yang langsung kering  karena teriknya matahari... *perumpamaan yang aneh..*.

Jeremy tak dapat mengeluarkan sepatah katapun. Wajahnya justru memerah melihat pose imut Go Minam (yang cukup menggoda).

“Jeremy..??” tanya Minam dengan wajah innocent dan suaranya yang lembut –selembut soft****s*klin (malah promo)--. Jeremy masih tak menjawab, dia telah terpaku oleh sosok Minam yang menurutnya imut—mengalahkan keimutannya--.

“Jeremy?? Jeremy?” ujar Minam mengulang pertanyaannya.
Akhirnya setelah beberapa menit terpaku, Jeremy pun ingat tujuan awalnya ke kamar Minam.

“Hoyy, Minam jangan pernah dekat-dekat lagi dengan para hyung-ku.. Tau gak, risih tau lihat kamu dekat-dekat hyung. Kecentilan, kayak cewek aja. Udah bagus ya, Tae Kyung-hyung masih mau menerimamu di sini, setelah apa yang kamu lakuin sama dia. Terus jangan pernah salah paham yah,  Shinwoo-hyung baik ama kamu karna dia emang baik ama semua orang. Jadi gak usah ke-geer-an dehh..” Ujar Jeremy –membabi-buta—terus-menerus berceloteh bagaikan ibu-ibu yang sedang bergosip tentang Amink Peterpan(?).

Mendengar perkataan ketus dari Jeremy, Minam hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Setelah itu dia tersenyum manis sambil menatap Jeremy dan berkata.

“Maaf, Jeremy kalau keberadaanku menyusahkanmu... Lain kali aku tidak akan mengganggu dan bersikap seperti yang kau katakan. Sekali lagi, aku minta maaf.” Ujar Minam sambil menundukkan kepalanya. Mendengar perkataan Minam, Jeremy seakan menyesal dengan apa yang dia ucapkan pada Minam. Dia ingin meminta maaf pada Minam, namun Minam melanjutkan perkataannya.

“Terima kasih atas kritikkannya Jeremy. Aku harap setelah ini kita dapat berteman baik.” Ujar Minam tersenyum manis, sambil mengulurkan tangannya.

Jeremy terpaku (lagi) pada Minam yang malah berterima kasih atas ocehannya yang tidak karuan hanya karena fanfic. Dengan jantung berdegup kencang –seperti genderang mau perang(?)—*Ahmad Dhani-on*, Jeremy membalas uluran tangan Minam. Wajahnya memerah melihat Minam yang tersenyum menatapnya.

“Baiklah Jeremy, kalau begitu kita sekarang teman kan?” Ujar Minam menatap Jeremy dalam.
Mendengar kata ‘teman’ dari Minam memunculkan emosi Jeremy kembali.

“APA TEMAN..???” ujarnya tak percaya. “Jangan berharap karena aku memaafkanmu dan merima uluran tanganmu, kita jadi berteman. Kau ini harus memperbaiki diri dulu sebelum berteman dengan orang lain..” Ujar marah-marah (lagi). “Ahh, malas ngomong sama orang yang susah dikasih tau kayak kamu..!” Tambah Jeremy sewot.

Jeremy pun meninggalkan Minam yang masih bingung di tempat karena sikap Jeremy yang marah-marah (gaje karena fanfic), bagaikan seorang wanita yang sedang kedatangan bulan(?).

“Sebenarnya, kenapa dengan dia? Aneh sekali??” Tanya Minam bingung.


Sesampainya di kamarnya, Jeremy pun langsung merubuhkan tubuhnya ke kasur. Wajahnya memerah –merah sekali—bagaikan terserang demam DBD akut(?).

“Aku ini kenapa sih??” tanyanya pada diri sendiri.

“ArrgggHHHhh...!!! Tidak mungkin..!!” pekiknya tertahan.

“Tidak mungkin aku suka Minam..!!! TIDAK MUNGKIN...!!”

“Jangan bercanda, dia itu sainganku(?)..!!!!!!!!!!” Ujarnya dengan wajah memerah masih etringat dengan senyuman Minam. “Lagi pula dia hanya menggapku sebagi teman, tidak lebih.” Ujarnya terlihat kesal.

“TIDAKKKK MUNGKIIINNN...!!!” Teriak Jeremy --hingga membangunkan tetangga sebelah(?)—tidak mau mengakui perasaannya sendiri pada Minam.
.
.
Itulah akibat fatal(?) karena saking menghayatinya membaca fanfic... Pesan dari author: bacalah fanfic dengan tenang(?) tidak usah terlalu mengarapakan fanfic itu terjadi sesuai dengan keinginan kita. Hal yang sama seperti Jeremy, sempat dialami author. Author bahkan sempat mem-bashing satu chara yang dia benci karena fanfic.... *PLAAKK..!!! –pesan gaje-*



.
----------_________*FIN*_________----------
.
.
.
Gimana?? Gimana?? Gimana??? *PLAKK...!!!! BUAGH#... XDD
Udah gaje, abal, dan nista kan fanfic ini... XDDD... Kalo ada typos bertebaran (?) harap maklum ya, namanya juga fic abal, nista, en gaje... Emm, soal ff The-Tri Angel itu cuma ngasal aja karena bingung mo namain fanfic yang dibaca Jeremy apa..? Jadi kalo ada yang merasa tu fic judulnya mirip ma seseorang itu karena unsur ketidaksengajaan.
.
Saya tau kalo akhir dari fic ini sangat tidak logis(?). Jeremynya lebayy banget ya?? Hehehehe.. XDD *PLAKK..!! BUAGH#. Minamnya kubuat se-imut mungkin nih, kerasa gak?? *maksa jawab iya*.
.
Mianeyo karena w yang paling lama ngirim fanfic.. W sengaja sie.. *PLAKKK..!!!*..XDD
W sengaja biar daper rekor sebagai orang yang bertama daftar lomba dan terakhir ngirim fic.. *PLAAKKK..!!!!* (All: DASAR AUTHOR JADI-JADIAN...!!!)
Nyeheheehehe.. XDDD

OKE.. Bagi yang suka silahkan di like ya... Pilih saya..pilih saya... yang milih dapet kecupan deehh... (All: *hoeekkzzzsss* --munta jamaah--).

Mohon di baca dan di like...yahh..^^ *sujud sembah sama member eLfanfic*...

Akhir kata,
HIDUP ELFANFIC...!!! CIAYOO..!!! TERUS BERJAYA..!! BANZAAIII...!! (^.^)9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar