Jumat, 12 Agustus 2011

Nominee 'elfanfic' AWARD


Readers Setia 'elfanfic', kami sedang mengadakan acara di page 'elfanfic' *Facebook*



Berikut Rinciannya, 







Annyeong Haseo Memberdeul! Untuk menyambut Hari Lahir / Dirgahayu / Anniversarry *atau apa lah namanya* yang ke SATU tahun komunitas kita tercinta 'elfanfic'. Kami para Admin 'elfanfic' mengadakan acara 'elfanfic' AWARD untuk memilih siapa-siapa saja insan perFF-an yang pantas menerima penghargaan dari 'elfanfic' baik dari segi Author, cerita, artis FF pendukung, maupun para reader sendiri.

Agar semua ini dapat terwujud, kami membutuhkan bantuan Member semua untuk berpartisipasi dalam memilih siapa-siapa saja yang pantas menerima penghargaan itu. Pada putaran pertama ini, silahkan pilih Nominee-nya dulu sehingga didapatkan 5 besar terbaik.

Jika dirumuskan ada beberapa kategori penghargaan, antara lain sebagai berikut:

1. TOP Excellence Male Favourite---> kode = TOP Male<spasi>nama pemeran pria FF yang kamu suka *1'st Lead*.

2. TOP Excellence Female Favourite---> kode = TOP Female<spasi>nama pemeran wanita FF yang kamu suka *1'st Lead*

3. Excellence Male Favourite---> kode = E Male<spasi>nama pemeran pria FF yang kamu suka *2'nd Lead*

4. Excellence Female Favourite---> kode = E Female<spasi>nama pemeran Wanita FF yang kamu suka *2'nd Lead*

5. Supporting Role Male Favourite---> kode = SR Male<spasi>nama pemeran pembantu pria terfavorit

6. Supporting Role Female favourite---> Kode = SR Female<spasi>nama pemeran pembantu wanita terfavorit

7. Best Romantic Couple---> kode = RC<spasi>pasangan paling romantis terfavorit

8. Best Funny Couple---> kode = FC<spasi>pasangan paling lucu terfavorit

9. Best HOT Couple---> kode = HC<spasi>pasangan terpanas*teryadong* favorit.

10. Best Character---> kode = BC<spasi> karakter terfavorit di FF beserta judul FFnya.

11. Best Author---> kode = BA<spasi>nama Author terfavorit

12. Best FF---> kode= BFF<spasi>judul FF tervaforit

13. Best Reader *khusus kategori ini, para Admin dan Author yang memilih*

Dari ke 12 kategori di atas, diharapkan member dapat memilih sesuai dengan hati nuraninya sendiri siapa-siapa yang pantas menjadi Nominee dari masing-masing kategori.

Tuliskan pilihan kalian di Wall event ini, dengan format yang telah disebutkan di atas. Tiap orang bisa memilih 3 sampai 5 pilihan pada masing-masing kategori.

PILIH dari SEKARANG yak, paling LAMBAT tanggal 25 Agustus 2011.

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih, semoga acara ini bisa menjadi ajang evaluasi bagi para insan perFFan di 'elfanfic'.



Salam

-Admin 'elfanfic'-



Bagi yang berminat ikutan, silahkan Like Page kami...dan sumbangkan suara Anda di Link ini http://www.facebook.com/event.php?eid=122988677797716


Selamat berpartisipasi ^^

Senin, 08 Agustus 2011

Is This Love -Chap 6-


Chapter 6




-Kediaman Keluarga Yoon-

Ah-ra mengejar Ayahnya yang berjalan dengan langkah cepat menuju rumah. “Ayah, tunggu!” jeritnya putus asa. Setelah pertemuannya dengan Taec-yeon di ruangan Ah-ra tadi, Tuan Yoon kembali teringat akan masa lalu kelam yang menimpa kehidupannya dan membuat rasa bersalah di sudut hatinya kembali mengemuka. “Ayah, kumohon!” rengek Ah-ra mencoba menarik lengan Ayahnya tetapi tak diacuhkan, “kau marah padaku?”

Akhirnya Tuan Yoon menghentikan langkahnya dan bergumam datar tanpa sedikitpun menoleh pada putrinya, “Apa kau masih sering bertemu dengan pemuda itu?”

Ah-ra melangkah ke hadapan Ayahnya dan buru-buru menggeleng untuk membantah pertanyaannya, “Sungguh, baru sekali ini aku bertemu dengannya, Ayah.”

Tuan Yoon menatap mata putrinya lurus-lurus seolah-olah pandangan itu dapat menembus ke dalam hatinya,  “Tapi matamu tidak berkata begitu,” tuding Tuan Yoon tak percaya.

“Maaf Ayah,” Ah-ra menunduk lesu, “memang sudah beberapa kali kami bertemu,” akunya, “tapi, aku berani bersumpah, baru kali ini aku berbicara berdua—“

“Kau masih mencintainya?!” sela Tuan Yoon membuat Ah-ra mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Kata-kata Tuan Yoon tidak berupa pertanyaan, tapi lebih pada pernyataan. Tuan Yoon pun terduduk lemah di sofa di sampingnya dengan mata memandang kosong ke depan. Ingatannya kembali pada 18 tahun silam, kala peristiwa kelam itu terjadi.



18 tahun yang lalu...


DISASTER LOVE - Chap 10 - Fanfiction Super Junior -

CHAPTER 10



Hea-in sedang mengambil susu dari kulkas ketika Sung-min memasuki dapur dengan wajah murung dan lesu.

“Selamat pagi,” sapa Hea-in, yang hanya dibalas seadanya oleh Sung-min. “Kurang tidur? Bukankah semalam kau lebih dulu selesai shooting?”

Sung-min duduk di kursi yang di susun di depan counter, dan mengusap wajahnya dengan kasar. “Aku tidak bisa tidur,” gumamnya. “Ah, apa kau melihat Dong-hae pagi ini?” tanyanya tiba-tiba.

Hea-in mengerutkan kening heran. “Dong-hae? Tidak, aku belum bertemu dengannya hari ini. Ada apa?”

Sung-min menghembuskan napas lelah. “Pergi ke mana dia…” gumamnya tanpa menjawab Hea-in.

“Ada apa sebenarnya— ah, itu dia,“ kata Hea-in tiba-tiba, ketika Dong-hae memasuki dapur lewat pintu belakang.

Secepat kilat Sung-min berputar di kursinya untuk menghadap Dong-hae. “Dari mana saja kau? Kenapa semalam tidak pulang!?” tuntut Sung-min.

Dong-hae melirik ‘kakaknya’ itu sekilas sebelum membuang muka. Semalam ia berjalan kaki ke bukit di sekitar kompleks vila untuk menangkan diri. Jika saja mereka berada di Seoul, ia pasti akan memilih pergi jauh menggunakan mobilnya, namun tak ada kendaraan lain di lokasi ini selain milik Tuan Kang, karena itu terpaksa ia berjalan kaki.

Berjam-jam ia duduk di bawah sebuah pohon, memikirkan apa yang telah terjadi, dan tetap tak bisa mengerti bagaimana mungkin Sung-min tega melakukan semua itu padanya. Dong-hae memang menyukai Seo-min, tetapi ia belum mengenal betul siapa dan bagaimana gadis itu. mungkin bila ia melihat Seo-min berciuman dengan pria lain—siapa saja selain Sung-min, sahabatnya sendiri—sakit yang dirasakannya tak akan sebesar ini. pengkhianatan Sung-minlah yang paling melukai hati Dong-hae.

Mengapa kak Sung-min tidak jujur saja padaku bila dia juga menyukai Seo-min? kenapa harus menusukku dari belakang? Bila dia jujur, kami bisa bersaing secara adil… tak perlu begini… semua itu yang dipikirkan oleh Dong-hae semalaman. Dan kekecewaannya pada Sung-min membuatnya tak berselera untuk bicara baik-baik dengan pria itu sekarang.

“Dong-hae, kita harus bicara,” kata Sung-min sambil beranjak dari kursinya untuk mendekati Dong-hae.

Hea-in benar-benar terkejut saat melihat sikap tak peduli yang Dong-hae pertunjukkan terang-terangan pada teman segrupnya itu. tak pernah dilihatnya Dong-hae bersikap sekasar ini sebelumnya.

“Dong-hae—“ perkataan Sung-min terhenti ketika Seo-min memasuki dapur.

Seketika langkah Dong-hae pun terhenti. Keduanya berhadap-hadapan di ambang pintu dapur yang menuju ruang makan. Tatapan tajam Dong-hae yang berbalut kekecewaan tertuju sepenuhnya pada Seo-min yang berusaha terlihat acuh tak acuh walau sebenarnya amat gugup dan merasa bersalah.

“Aku mau bicara denganmu,” kata Dong-hae.

“Tak ada yang perlu dibicarakan,” kata Seo-min santai sambil berjalan melewati pria itu.

“Ikut aku,” perintah Dong-hae tegas sembari menarik lengan Seo-min agar mengikutinya.

“Jelaskan padaku apa yang terjadi semalam,” pinta Dong-hae setelah berada di ruang tengah yang kosong.

Seo-min tak sanggup menatap wajah pria itu ketika menjawab. “Bukankah kau sudah melihatnya sendiri?”

Diam sesaat sebelum Dong-hae kembali bertanya. “Kak Sung-min kah orangnya?” tanyanya. “Pria yang kau suka?”

“Ya,” sahut Seo-min dengan berat hati.

Senin, 01 Agustus 2011

OUR HOLIDAY !!! - One Shoot - Fanfiction Super Junior -

OUR HOLIDAY !!!



- Cha Shin-woo - 
-  Goyangshi, Neunggok -

Dengan mengantuk aku menatap suasana malam hari di Neunggok lewat jendela taksi yang kutumpangi. Kami—aku dan Eun-hyuk—sedang berada di kota asal kekasihku itu. Sudah berbulan-bulan kami merencanakan perjalanan ini, karena sejak resmi pacaran—hampir setahun lalu—hingga sekarang aku belum pernah bertemu orangtua Eun-hyuk.

Selama beberapa bulan ini aku dan Eun-hyuk hanya dapat bertemu beberapa kali karena kesibukan kami masing-masing, apalagi sekarang Aquamarine sedang sibuk shooting untuk beberapa variety show—salah satu alasan mengapa kami sampai begitu larut sekarang ini juga karena aku harus lebih dulu menyelesaikan proses shooting Oh! My School bersama Dae-jia sebelum berangkat ke Neunggok—karena itu waktu libur yang hanya tiga hari ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya.

“…baiklah, akan kuhubungi lagi nanti,” kata Eun-hyuk pada managernya sebelum memutus sambungan telepon dan mematikan ponselnya agar liburan kami tidak terganggu. “Ah… akhirnya kita benar-benar berdua saja…” desahnya senang sambil menyandarkan kepalanya di pundakku. “Aku lelah sekali.”

Tanpa bicara kudorong kepalanya menjauh, tapi dengan ngotot Eun-hyuk kembali menumpangkan kepalanya di pundakku. Saat percobaan ketiganya juga tetap kutolak, dia menatapku dengan wajah cemberut.

“Kenapa?” tuntutnya dengan gaya kekanakan. “Kita jarang punya kesempatan begini, tapi kau malah dingin padaku. Gadis kejam,” gerutunya.

Aku memilih untuk tidak langsung berkomentar dan hanya menatap tajam matanya, membuatnya bergerak-gerak dengan gelisah di tempat duduknya. “Apa? Apa? Apa? Kenapa tiba-tiba aku merasa jadi seperti terdakwa begini?”

“Jadi aku gadis kejam, dan si pianis itu gadis cantiknya,” komentarku akhirnya dengan nada datar.

Wajah Eun-hyuk terlihat sangat menggelikan ketika menatapku kaget dengan mulut yang membulat membentuk huruf O. “Eh, ah… eh, kau menontonnya?” tanyanya kikuk.

Dengan santai aku bersedekap sembari mengamati tingkah gugupnya. “Strong Heart salah satu acara favoritku.”

Eun-hyuk tersenyum lebar dengan maksud untuk meluluhkan hatiku. “Itu tidak serius… hanya untuk pertunjukan. Lagi pula aku kan tidak macam-macam, hanya memujinya cantik—“

“Dan meminta nomor ponselnya,” selaku.

Eun-hyuk berpura-pura batuk. “Aku tidak benar-benar meminta nomor ponselnya. Hanya bercanda saja, agar penonton tertawa,” komentarnya pada akhirnya.

“Aku tidak tertawa.”

“Aish… masa kau tidak percaya padaku?” bujuknya sambil berusaha merangkulku, namun dengan sigap aku menghindar. Sempat terlihat olehku si supir taksi mengamati kami lewat kaca spion, tapi saat bertemu pandang denganku, dengan segera dia kembali menatap lurus ke jalan “Kalau tidak percaya cek saja ponselku. Ini, ini,” Eun-hyuk memaksaku untuk menerima ponselnya, tetapi dengan santai kumasukkan ponsel itu ke dalam tas ranselnya. “Cek dulu! Aku benar-benar tidak meminta nomornya!” desak Eun-hyuk frustasi.

“Aku hanya bercanda,” kataku pada akhirnya—tak tega mengerjainya lebih lama—sambil menutup mata dan mencari posisi duduk yang lebih nyaman. “Aww!” seketika mataku kembali terbuka sambil menjerit merasakan cubitan Eun-hyuk di pipiku yang langsung kubalas dengan menendang kakinya.

“Kau mengerjaiku!?” omelnya sambil mengusap kaki kanannya yang kutendang. “Padahal aku sudah cemas kau marah… argh, benar-benar…” gerutunya sambil menjauh dariku, menempel ke pintu taksi di sisi kirinya.

DISASTER LOVE - Chap 9 - Fanfiction Super Junior -

CHAPTER 9



- Vila -  

Dong-hae mengetuk pintu kamar itu untuk ketiga kalinya, dengan sabar menanti Seo-min membukakan pintu. Semalam gadis itu tidak kembali ke pesta. Hal yang disayangkan sekaligus disyukuri Dong-hae. Sayang karena ia masih ingin berdekatan dengan gadis itu, tapi juga bersyukur karena hal tersebut membuat Seo-min tak perlu melihat Hyun-in menciumnya. Karena itu, pagi ini, selagi para kru bersiap-siap, ia ingin bertemu Seo-min untuk mengajaknya sarapan bersama.

Klik. Suara pintu yang terbuka membuat Dong-hae tersenyum. Tetapi bukan Seo-min yang berdiri di hadapannya, melainkan Hea-in yang hanya mengenakan gaun tidur hitam mini dan tipis yang hanya dilapisi kimono merah tua yang sebenarnya tak ada gunanya untuk menutupi tubuh.

Mata Dong-hae terbelalak dan sesaat—sebagaimana pria normal—ia tak bisa mengalihkan pandangan dari kemolekan tubuh Hea-in yang terpampang di hadapannya, namun segera setelah hilang keterkejutannya, ia memalingkan wajahnya yang merona merah.

Hea-in mengamati reaksi pria di depannya dengan tersenyum sinis. Pria tetap pria. Sekalipun dia bilang tak menyukaiku, melihatku seperti ini tetap membuatnya bereaksi, pikirnya kesal.

“Apa yang membuat seorang Lee Dong-hae mendatangi kamarku sepagi ini?” tanya Hea-in dengan nada merayu.

“Eh, itu, aku… apa Seo-min ada?” tanya Dong-hae, masih tanpa menatap Hea-in.

Senyum di wajah Hea-in menghilang dengan cepat mendengar nama adiknya. “untuk apa mencari yang tak ada?” jawabnya. Wanita itu mengamati Dong-hae selama sedetik sebelum menerangkan. “Dia sudah keluar pagi-pagi sekali.”

“Oh, begitu. Ehm… terima kasih, kalau begitu aku pergi—“

Hea-in segera menghentikan kepergian Dong-hae dengan menangkap pundak pria tersebut. “Bagaimana rasanya?” bisiknya di punggung Dong-hae.

“aku tidak mengerti—“

“Dicium adikku Hyun-in tersayang?”

Dong-hae memutar kepalanya menatap Hea-in. seingatnya semalam wanita itu tak ada di pesta saat kejadian mengejutkan tersebut berlangsung, jadi bagaimana bisa? Apa dia mendengar dari orang-orang yang bergosip?

Melihat Dong-hae yang hanya terdiam kebingungan di hadapannya, Hea-in melangkah semakin dekat dan menempelkan jari telunjuknya di bibir pria itu. “Kalau kau bertanya padaku, jawabannya adalah aku sangat tidak suka. Aku tidak suka melihatnya. Sangat tidak suka.”

“Erhm… Nona Kang—“ Dong-hae berusaha beranjak mundur, tetapi Hea-in langsung mengalungkan tangannya di leher pria itu.

“Rambut ini,” ucap Hea-in sembari menyentuh rambut Dong-hae. “Telinga ini, wajah ini, mata ini, hidung ini, dan bibir ini…” ia terus menyentuh tempat-tempat yang disebutnya. “tak ada wanita lain yang boleh menyentuhnya selain aku,” katanya tegas.

DISASTER LOVE - Chap 8 - Fanfiction Super Junior -

CHAPTER 8



- Vila -   

“Berhentilah membuang-buang energy memarahiku,” saran Kyu-hyun santai pada Sung-min selagi mereka ia, Sung-min, dan Ki-bum berjalan keluar dari rumah setelah berganti kostum dan didandani di ruang rias.

Sung-min mendelik kesal ke arah Kyu-hyun sedetik sebelum tangannya terayun untuk memukul kepala pemuda tersebut. Namun karena sudah melihat gelagat pria itu, dengan cepat Kyu-hyun menghindar dan menertawakan Sung-min.

“Awas kau, ya!” geram Sung-min. “gara-gara kau, aku kehujanan, mendorong motor berat yang mogok, menginap bersama si monster wanita itu dan terpaksa mendengar orang—“

“Orang apa?” tanya Kyu-hyun, justru penasaran, dan bukannya takut dengan kemarahan Sung-min.

Mendengarkan orang bercinta. Itu yang nyaris dikatakan Sung-min, namun dengan cepat ia mengehentikan diri. Ia sudah cukup sial tanpa harus mengundang si iblis kecil itu mengolok-oloknya tentang hal tersebut.

Cepat-cepat Sung-min melepas sepatu yang dikenakannya dan melemparnya pada Kyu-hyun yang lagi-lagi dengan cepat menghindar, tapi sialnya justru punggung Ki-bum yang tak berdosa yang menjadi korban.

“Maaf, maaf, sasaranku Kyu, bukan kau!” kata Sung-min buru-buru saat Ki-bum berputar untuk memelototinya dan Kyu-hyun.

Kyu-hyun si biang kerok tertawa terbahak-bahak, benar-benar terhibur melihat kakak-kakaknya. Tapi tawanya segera terhenti saat ia memandang keluar dari pintu yang terbuka dan melihat Dong-hae tengah menyudutkan Seo-min di mobil, terlihat seperti akan menciumnya…

“Apa itu!?” serunya kaget, menunjuk Dong-hae dan Seo-min, lalu bergegas keluar rumah diiringi Sung-min dan Ki-bum yang penasaran.

“Astaga!” seru Sung-min dan Kyu-hyun kompak dalam kehebohan. “Apa yang kalian lakukan siang-siang begini!?”

Seo-min tersentak. Seketika kesadarannya kembali. Cepat-cepat ia mendorong Dong-hae dan pergi dari tempat itu untuk menenangkan debaran jantungnya. Sekilas ia melirik Kyu-hyun, Sung-min, dan Ki-bum yang berdiri di teras dan tengah mengamatinya. Wajahnya merona. Rasa malu membuat Seo-min mempercepat langkahnya.

DISASTER LOVE - Chap 7 - Fanfiction Super Junior -

Chapter 7



- Perjalanan menuju vila, di dalam bus -  

“Katanya kak Sung-min tadi sudah berangkat menyusul kita,” kata Kyu-hyun setelah memutus sambungan teleponnya. Karena cemas, ia menghubungi kantor KK Entertainment.

“Benarkah? Menggunakan taxi?” tanya Dong-hae. “Kasihan sekali dia. Kau seharusnya tidak lupa pesannya padamu.”

“Kalian juga tidak memperhatikan dia tidak ada, berarti bukan salahku sendiri,” bantah Kyu-hyun. “Oh ya, dia tidak menggunakan taxi, tapi motor—“

“Motor?” sela Ki-bum penasaran.

“Ya, katanya dia pergi berdua dengan Nona Kang. Kang Seo-min, maksudku,” jawab Kyu-hyun.

Hyun-in segera duduk tegak. “Kakak?” ucapnya terkejut.

Hea-in pun sontak menoleh untuk menatap Hyun-in. “Bukankah Seo-min bilang dia sibuk dan tak bisa ikut?” tanyanya dengan nada yang seolah-olah perubahan rencana Seo-min itu adalah kesalahan Hyun-in.

Diliriknya cepat Dong-hae untuk melihat reaksinya. Gawat bila Seo-min datang. Kemungkinan besar perhatian Dong-hae hanya akan tertuju padanya, batin Hea-in cemas.

Sementara itu, tanpa menyadari rasa cemas di hati dua bersaudari itu, Dong-hae tersenyum lebar. Bahkan dengan bersemangat ia membuka jendela dan mengeluarkan kepalanya untuk melihat jalanan di belakang bus, berharap dapat melihat Kang Seo-min melaju cepat mengejar bus dengan menggunakan motor Harley-nya. Dan walaupun harapannya itu tidak terkabul, ia tetap tersenyum senang membayangkan hari-harinya di vila nanti bersama gadis itu di sela waktu shooting.

“Kelihatan senang sekali,” komentar Ki-bum.

Dong-hae terkekeh. “Begitulah,” sahutnya. “Ah… semoga kak Sung-min dan Seo-min cepat menyusul kita.”


Prank'd - One Shoot - FF Kim's Family Gejeh Edition -

Prank'd



Ini cuma ff gejeh dari geng gejeh untuk para gejeh holic di dunia gejeh. tak ada yang nyata, benar, maupun waras dalam kisah ini.



Pengenalan tokoh :

Miya --> Shin Yu-ri / Pipi
Admin Shen --> Cha Shin-woo / Shen / Shendy
Admin Lee --> Lee Yoo-hee / Lee
Admin Park --> Park Dae-jia / Park
Mila --> Kang Hea-in
Victoria

Zhou Mi --> Mimi
Kim Soo-hyun --> Ohshanti
Kim Nam-gil
Choi Si-won
Noh Min-woo --> Minu
Lee Dong-hae --> Donge
Son Ho-young
Ok Taecyeon
Rain
Hwang Chan-sung --> Chanchan
TOP
Jung Yong-hwa --> Yongyong
Nickhun
Lee-teuk --> Spongebob
Eun-hyuk --> Unyuk / Patrick


============================


- Pulau pribadi keluarga Choi, rumah pantai -       

“Cup, cup, cup, udah, jangan nangis,” bujuk Park pada Mimi yang tengah bersandar di pundaknya.

“… hikzzz… tapi sakit hati banget nih…nyesek banget… si pipi tega ma aku!” isak Mimi. “bisa-bisanya dia selingkuh ama si ohshanti, padahal apa kurangku, coba?”

“Kurang daging,” cetus Dae-jia, yang segera mendapat delikan tajam dari mata merah Mimi + cubitan lembut di pipi.

“..hikzzz… imut banged sih..” isak Mimi *hoakakakakakk ~ sukasuka author!!

“Udahlah, masih banyak cewek cantik yang body-nya lebih asoy geboy dibanding si Pipi,” bujuk Hea-in yang sejak tadi memijat pundak Mimi.

“Tapi emang ga gampang ngelupain cinta,” kata Lee sok bijak. “Apalagi selama ini Mimi setia ama si Pipi, sama kaya aku yang cinta dan setia hanya pada Nam-gil oppa seorang,” sombongnya.

“Nyindir?” omel Park dan Hea-in kompak sambil mendelik ke arah Lee yang menyeringai sembari terus melanjutkan pekerjaannya memijat kaki Mimi *enak bener si Mimi dilayanin macam raja minyak gini.

Tanpa benar-benar sadar, sambil memijati kaki Mimi, Lee mendekatkan kaki pria itu ke hidungnya, dan segera mengernyit yeyek ketika menghirup aroma semerbak. “Bau!” serunya seketika *sapa suruh dicium!! wkwkwkwkwkwk.

Mimi yang sewot walau masih tetap dengan nangis bombaynya, segera menyepak Lee menjauh dari kakinya.

“…hikzzzz… coba ajah pipi kaya Park ato Hea-in onnie… hikzzzz… tetep setia mempertahankan suami biar kata punya namja laen… hikzzz…” Mimi memutar kepalanya kearah Hea-in dan menarik ujung bawah kaus wanita itu untuk membuat ingus, sementara si empunya baju gak sadar dijadikan tempat pembuangan *hoakakakkk ~ kapan lagi Lee ma sis mil punya kesempatan nyium aroma kaki + dapet ingus artis?? Wkwkwkwkwkwk ^^v

DISASTER LOVE - Chap 6 - Fanfiction Super Junior -

CHAPTER 6



- Studio 7 - Lokasi shooting -   

“Aku sama sekali tidak memiliki perasaan pada adikmu. Aku yang—“ Dong-hae terdiam, mengingat-ingat dialognya.

“CUT!” seru Bong-soo. Pria itu menghela napas. sejak tadi Dong-hae terus melakukan kesalahan dan melupakan dialognya.

“Maaf, aku lupa,” keluh Dong-hae sambil meringis bersalah. sejak semalam ia merasa kurang sehat, dan menyebabkan dirinya tak dapat berkonsentrasi.                            

Hea-in menjauh dari jendela tempatnya berpose sejak tadi sambil bersedekap dan menatap tajam Dong-hae. “Tolong seriuslah,” katanya tegas dan dingin. “Sejak tadi kau terus membuang-buang waktuku dan yang lain!”

Dong-hae tersentak. Ia sama sekali tak menyangka akan mendengar perkataan seketus itu dari Hea-in yang selama ini selalu bermulut manis padanya.

“Maaf,” ucap Dong-hae penuh rasa bersalah. “Aku sedang tidak sehat. Tapi aku tahu seharusnya itu tidak menjadi alasan keteledoranku. Sekali lagi, maafkan aku. aku akan berusaha lebih baik.”

Ganti Hea-in yang terkejut. memang Dong-hae terlihat sedikit aneh sejak awal shooting tadi, tapi tak disangka olehnya itu disebabkan karena pria tersebut sedang sakit. ia menggigit bibir bawahnya. Sejak pagi ia bersikap dingin, acuh, dan seperti tadi, sedikit ketus pada Dong-hae. sengaja, demi mencuri perhatian pria itu, karena sikap manis merayunya selama ini jelas tak berpengaruh pada Dong-hae. tapi seandainya Hea-in tahu Dong-hae sedang sakit, tidak mungkin ia akan bicara seperti tadi.

Ki-bum yang berdiri di belakang sutradara, sedang menanti gilirannya, tersenyum geli melihat sedikit rasa panik dan bersalah yang selintas terlihat di wajah Hea-in saat mengetahui Dong-hae kurang sehat. Melihat sikap dingin dan acuh Hea-in pada Dong-hae sejak pagi tadi, ia sudah bisa menduga bahwa hal tersebut karena perkataannya waktu itu. rupanya Kang Hea-in ingin segera mempraktekkannya, batin Ki-bum, lalu tertawa geli, membuat Bong-soo menengadah menatapnya.

“Ada yang lucu?” tanya sang sutradara.                                 

“Hmm.” gumam Ki-bum tanpa benar-benar menjawab, dan terus mengamati pergantian emosi di wajah Hea-in. Lucu, batinnya.

DISASTER LOVE - Chap 5 - Fanfiction Super Junior -

CHAPTER 5



- Perumahan Jogang - Lokasi shooting -     

Mengesampingkan kecemburannya, Hyun-in memutuskan untuk segera bergerak. Ia harus bisa meyakinkan Dong-hae agar mau menjadi model video klip lagunya.

Hyun-in tersenyum saat melihat idolanya itu tengah mendiskusikan naskah dengan sutradara. “Selamat pagi,” sapanya ramah.

Ahn Bong-soo—sutradara yang juga sepupu para gadis Kang—dan Dong-hae menengadah menatap gadis itu. “Hmm… kuharap kau membawakan buah-buahan itu untukku,” kata Bong-soo setengah menyindir sambil menatap keranjang buah-buahan yang dibawa Hyun-in.

“Ini untuk kak Dong-hae,” sahut Hyun-in diiringi senyum kecil. “Tapi aku juga membawakan buah-buahan untukmu dan kru,” tambahnya sambil menunjuk ke belakangnya, dimana para kru tengah mengerubungi sekeranjang buah-buahan lain.

Bong-soo tersenyum. “Baiklah, atas kemurahan hatimu, akan kuperbolehkan kau bicara sebentar dengan bintangku,” katanya, mengerti keinginan adik sepupunya itu, lalu menjauh untuk menghampiri krunya.

“Hai,” sapa Dong-hae ramah.

“Untukmu,” kata Hyun-in sembari menyodorkan keranjang berisi buah jeruk, pir, kiwi dan strawberry itu.

“Wah, semua buah kesukaanku! Terima kasih, Hyun-in!” kata Dong-hae tulus. “Kau baik sekali. tapi aku jadi merasa tidak enak merepotkanmu seperti ini—“

“Tidak merepotkan sama sekali,” sela Hyun-in. “Biar kukupaskan jeruknya,” ia menawarkan.

“Tak perlu, aku bisa sendiri. sekali lagi terima kasih,” kata Dong-hae.

“Tidak apa-apa,” Hyun-in berkeras. Ia duduk di kursi yang sebelumnya ditempati kakak sepupunya, lalu mulai mengupas sebuah jeruk. “Ini,” katanya, mencoba menyuapkan sepotong jeruk pada pria idamannya itu.

Dong-hae terkejut, tetapi karena tak enak hati, ia menerima suapan buah itu, membuat wajah Hyun-in berseri. “Ehm… kak, sebenarnya ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu…” mulai Hyun-in.