Senin, 06 Agustus 2012

MEAN - Teaser 2

MEAN




by Destira Andari Fikri



CNU / Shin Dongwoo . Kahi / Park Gahee . Micky / Park Yoochun


"Karena menginginkan Yoochun kembali, aku bersedia menjadi orang jahat. Sekarang, terserah padamu. Apakah Lee Naeun cukup penting hingga membuatmu rela menjadi jahat? Bila iya, bekerjasamalah denganku.”
   

Kamis, 02 Agustus 2012

MEAN - Teaser

M E A N


Cinta itu jahat
Merubahmu menjadi sosok egois
Memunculkan keserakahan untuk menguasai
Dan tak akan puas hingga mendapat lebih, lebih, dan lebih lagi…

Rabu, 01 Agustus 2012

'eLfanfic' NEWS

MIANHAEYO !!!




Admin-admin di sini (sok) sibuk jadi gak sempet update 'eLfanfic' cukup lama *BOW*

Buat yang nyariin DL aka Disaster Love, lagi-lagi harus minta maaf buat ngecewain, itu FF mungkin gak lanjut, gara-gara authornya (saia) lagi sibuk bikin novel dan segudang obsesi lainnya (termasuk namja2 baru ^^). 
FATE juga gak bakal lanjut, sebenernya lanjut, tapi jadi novel.. hehee ^^ jadi buat yg suka n ngikutin ini FF, tunggu terbitnya aja yaa (entah kapan) kekeke~

TAPI !!!

Admin juga punya kabar gembira (?) kok... Ada BANA?? Fans B1A4 di sini?? Ehemm~ kebetulan, saia baru kepincut sama salah satu membernya B1A4.. jreng jreng.. CNU !!! <3 <3 <3


Cakep yaa?? Sexy kan?? Ahh~ baru sekali ini suka brondong (untung cuma 1 taun lebih muda)

Nah, coz lagi terGILA-GILA ama ini cowok, saia jadi terinspirasi bikin FF yg tokoh utamanya CNU... member B1A4 lain juga muncul, tapi pastinya gak sesering CNU laa~ 
Ah, iya, WARNING!!! FF ini ceritanya DEWASA jadi, bagi yg ngerasa belum cukup umur / 17+, disarankan jangan baca kalau gak mau otak polosnya terkontaminasi. 
Judul FFnya MEAN. Bakal di publish di 'eLfanfic' besok atau lusa, jadi sabar dan sering-sering ngunjungin blog buat ngecek yaa!! 



Sekian pemberitauan dari saia. Gomawo udah terus ngunjungin blog kami. 
Dan jangan bosen-bosen dateng ke sini yaa ^^
Jangan ketinggalan FF terbaru kami juga.
Annyeong~


Admin Park

Senin, 23 Januari 2012

I’M SORRY I LOVE HIM -Chap 5- (ENDING)

AUTHOR: FITRIA PRIMI APRILIA

- Chapter 5 -



Cast :
Shin Hyo Rin
Kim Hyun Joong
Kim Hyung Joon
Lee Yoo Hee

Cameo :
Yoon Ah Ra
Lee Dong Hae


Cerita sebelumnya (Chap.4)

Hyo-rin bertengkar dengan Hyun-joong karena Hyun-joong lebih memilih menemani Paris Hilton dan mengacuhkannya. Hyorin pergi meninggalkan Hyun-joong dengan perasaan marah, dia berjalan hingga halte bus. Tanpa disengaja Hyorin bertemu dengan idolanya, Ryeowook dan Kyuhyun Super Junior yang memberinya sarung tangan dan syal. Saat kuatir tidak bisa pulang, datanglah Hyung-joon.


-Shin Hyo-rin, Halte Bus-

“Hyung-joon...” Namja didepanku itu hanya diam. Setelah memastikan mantelnya sudah terpakai dengan benar di badanku, Hyung-joon menatapku tajam. “Bagaimana kau tahu aku disini?” Tanyaku penasaran. Diam-diam aku bersyukur atas kehadirannya. Aku tidak tahu apa jadinya nanti jika yang aku temui adalah orang jahat.

“Tadi aku ke rumahmu. Ibumu bilang kau keluar dengan kak Hyun-joong.” Hyung-joon berhenti sejenak, “Aku sengaja menunggu di depan hotel kalian melakukan pertemuan. Tak kusangka aku akan melihatmu keluar sendirian dengan berjalan kaki. Aku mengikutimu hingga halte ini.” Ya Tuhan… Sebegitu perhatiankah namja ini padaku?

“Terima kasih..” Ucapku tulus.

“Kenapa kau keluar sendiri? Mana kakakku?”

“Dia−“ Aku terdiam karena tidak menemukan kata-kata yang tepat.

“Apa dia mencampakkanmu?” Tuntutnya.

“Bukan begitu, dia hanya−“ Kenapa kau malah membelanya Hyo-rin? Dasar bodoh!

“Lebih mementingkan gadis berambut pirang itu dari pada dirimu.” Apa? Bagaimana dia tahu tentang gadis bernama Paris Hilton itu? “Selang beberapa saat setelah kau keluar, aku melihat kakakku bersama seorang gadis berkebangsaan asing.”

“Oh.. Jadi kau melihatnya..” Sahutku lemah sambil menundukkan kepala.

“Ayo, kau akan membeku kedinginan kalau terus disini.” Kemudian Hyung-joon menarikku menuju motornya. Aku menurut saja saat dia menyuruhku berpegangan dengan memeluk pinggangnya. Aku benar-benar linglung memikirkan sikap kak Hyun-joong padaku malam ini.


-Kim Hyung-joon pov-

Aku mengikuti gadis ini hingga ke sebuah halte bus. Hyo-rin benar-benar terlihat lesu, saat di halte aku bahkan melihatnya menangis. Hhh.. Entah apa yang sudah dilakukan kakakku padanya. Masih teringat pesan singkat yang dikirim kak Hyun-joong padaku beberapa saat lalu. “Tolong aku, jemput Hyo-rin. Aku harus menemani kolegaku. Aku sadar terlalu berlebihan padanya tadi, hingga membuatnya marah. Aku akan meminta maaf padanya nanti. Saat ini aku harap aku bisa mempercayaimu seperti janjimu waktu itu.

Yah, aku sudah berjanji pada kakakku untuk melepaskan Hyo-rin dan tidak mengganggu hubungan mereka. Aku sadar aku hanya orang ketiga. Aku tahu kakakku sangat mencintai Hyo-rin, begitu juga Hyo-rin. Gadis itu pasti sangat mencintai kakakku. Aku akan mengalah demi melihat kakakku dan Hyo-rin bahagia.


S W I T C H -Chap 6-

Chapter 6



-Kediaman Keluarga Park-

“Bukankah seharusnya memang begitu?”

“Tidak, aku tidak suka yang seperti itu.”

“Sejak kapan kau...”

Ocehan-ocehan itu tak didengar lagi oleh Hae-bin. Seperti biasa, Tuan dan Nyonya Park bila bertemu selalu bertengkar. Walau itu hanya untuk hal-hal kecil. Seperti mengatur letak barang di ruang tamu. Padahal, kalau tak sedang senggang begini, mereka berdua jarang sekali bisa bertemu.

Dae-jia yang saat itu akan memenuhi janjinya bertemu editor novel yang akan segera diterbitkannya, tiba-tiba sudah berdiri di samping Hae-bin, yang kini berada di teras rumahnya. Kakaknya itu melayangkan tatapan menuduh pada Hae-bin, “Itu semua karenamu!” desis Dae-jia lalu tanpa menunggu bantahan Hae-bin lagi, gadis itu masuk dalam mobil Mercedes pink miliknya dan melaju kencang.

Hae-bin menghela nafas, sambil menatap kepergian Dae-jia dengan tatapan pilu. Getaran ponsel yang ia genggam membuatnya terkejut. Sebuah pesan dari Dong-hae masuk.


From: Lee Dong-hae

Ibu Guru, muridmu yang paling tampan ini sudah datang dan sedang menunggu di depan pintu gerbang.


Buru-buru Hae-bin melangkah dan ia menemukan pria itu sudah di depan pagar rumahnya tengah tersenyum di atas motor sport miliknya.

“Kau tidak sedang menangis lagi kan?” godanya yang berhasil membuat pipi Hae-bin memanas. Ia mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, saat ia menangis di pelukan Dong-hae.

Hae-bin tersenyum kikuk, “Ehm...tapi sepertinya ada masalah lain,” gumam Hae-bin bingung mengungkapkannya. Tak mungkin baginya mengajak Dong-hae masuk di saat ada pertengkaran antara Ayah dan Ibu tirinya di dalam.

“Masalah?” alis Dong-hae bertaut, “jadi...kau tak bisa mengajariku lagi?” katanya pura-pura kecewa.

Hae-bin kembali berdeham, “Bukan begitu...” sergahnya merasa tak nyaman, “tapi kita tak bisa belajar di sini,” ia beralasan, “bagaimana kalau di rumahmu saja?” tambahnya cepat sebelum Dong-hae sempat memprotes.

Pria itu tersenyum lebar sembari mengangguk, “Boleh, ayo kita berangkat sekarang!”