Jumat, 17 Juni 2011

Is This Love? -Chap 3-

Chapter 3




-Kantor OK Group-

Setelah bertengkar singkat dengan Kang Hea-in, Taec-yeon buru-buru merapikan berkas-berkasnya dan mengambil jas abu-abu yang tersampir di sandaran kursi lalu bergegas keluar mengejar gadis itu. Ia telah memutuskan bahwa malam ini harus ke rumah sakit untuk menemui Ah-ra. Sudah lama ia tak berbincang dengan mantan kekasihnya itu, walau hanya sekedar menanyakan kabar. Ia berjalan dengan langkah cepat ke luar ruangan dan menemukan pintu lift akan segera menutup saat ia tiba di ujung lorong yang menuju ke lift, kontan ia segera berlari dan menahannya. Tepat saat pintu lift kurang beberapa centi lagi akan menutup ia tiba di sana dengan nafas yang masih terengah ia menyaksikan pemandangan menjengkelkan di depannya. Kang Hea-in sedang mengobrol akrab dengan seorang pria yang sangat dibencinya. Song Seung-hun, adalah manajer pengendalian mutu yang merupakan orang yang paling diandalkan sang Ayah, Tuan Ok Gi-taek, untuk menggantikannya menjadi Direktur apabila ia gagal memenuhi keinginan Ayahnya memajukan perusahaan ini dalam waktu 3 bulan.

“Ehm!” Taec-yeon berdeham singkat sambil membetulkan letak jas-nya untuk menyela pembicaraan mereka.

“Oh, Tuan Ok! Kupikir Anda sudah pulang,” sapa Song Seung-hun, sopan.

Hea-in berputar menghadapnya dan menampakkan wajah kurang suka karena pembicaraannya disela begitu saja. Sialan!, maki Taec-yeon dalam hati. “Belum, masih banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan!” jawabnya sedikit angkuh sembari melangkah masuk ke dalam lift.

“Ah, ya. Anda pasti sibuk sekali,” komentar Seung-hun sekedar untuk berbasa-basi lalu kembali berpaling pada Hea-in, “Nona Hea-in, sampai di mana pembicaraan kita tadi?” ia bertanya  pada Hea-in yang berdiri di sampingnya.

Hea-in berdeham canggung berada di antara kedua pria yang memperlihatkan aura permusuhan itu, ia mengerti persaingan di antara keduanya, karena semua itu sudah menjadi rahasia umum di perusahaan, bahwa Ok Taec-yeon sang wakil direktur dan Tuan Song Seung-hun Manajer pengendalian mutu, bersaing memperebutkan kursi direktur utama, “Tadi—“

Sabtu, 04 Juni 2011

Is This Love? -Chap 2-

Chapter 2




-Seoul Medical Centre-

Dokter Yoon Ah-ra tengah berjalan dengan setengah tergesa di sekitar koridor rumah sakit dengan hati yang masih diliputi perasaan sesak oleh kerinduan. Air matanya yang mulai membanjiri di pelupuk mata berusaha ditepisnya. Dari arah berlawanan, dr. Park Jung-ho—sang direktur rumah sakit—sedang berbincang dengan dr. Ahn—spesialis bedah jantung—tentang keadaan pasien yang baru saja selesai dioperasi. Tak ingin terlihat sedang menangis di depan kedua rekannya itu, terlebih salah satunya adalah direktur rumah sakit ini, ia secara asal membuka pintu ruangan di sampingnya, dan menemukan dirinya berada kini di salah satu ruang rawat inap di rumah sakit tersebut.

“Eh? “ seru seorang pria yang kini tengah terbaring di matras, sambil memandang ke arah gadis itu, kaget.

Berdeham singkat, Ah-ra bergerak mendekat. Dengan berpura-pura menulis sesuatu di dokumen yang sedang ia bawa, ia melirik sekilas ke tepi ranjang dan membaca nama yang ada di situ. “Tuan Kim Hee-chul, benar?” tanyanya berusaha terlihat setenang mungkin.

“Ah, ya Dokter,” sahut pria tampan yang sedang berbaring itu. “Apakah di malam hari begini, dokter juga melakukan visite?”

“Oh?” terdiam sejenak, sambil berusaha mencari alasan yang tepat, lalu ia melanjutkan, “Ya, kebetulan saya sedang piket malam ini,” dustanya.

“Oh begitu, ya silahkan Dokter memeriksa saya,” pria itu mengingatkan, karena dirasa Ah-ra tak segera mendekat dan melakukan apa yang semestinya dilakukan. “Tumben datang sendiri Dok? Apakah tidak ada perawat yang bisa menemani?”

Ah-ra melirik pria itu sekilas sambil melanjutkan pekerjaannya membebatkan bebat spygmomamometer di lengan pria itu. “120/80,” tukasnya setelah mengukur tekanan darah pria itu, tanpa menjawab pertanyaannya, “Anda sudah sehat Tuan Kim, tekanan darah Anda normal.”

“Benarkah?”

“Apakah ada keluhan lainnya?”

Pria itu menggeleng, “Kurasa tidak, aku merasa sehat-sehat saja,” jawabnya.

“Oke, kalau begitu, anda sudah bisa dinyatakan sembuh.”

“Apakah itu artinya saya sudah boleh pulang Dokter?” pria itu bertanya antusias, seolah jawaban yang akan diberikan oleh Ah-ra sudah ia tunggu-tunggu sejak lama.

“Ya, tentu saja, anda bisa mengurus kepulangan anda besok,” sahut Ah-ra.

“Terima kasih banyak Dokter,” kata pria itu saat Ah-ra mulai merapikan peralatannya. Seringai puas tergambar jelas di wajahnya, menunjukkan lesung pipi di kedua sisi pipinya. Diam-diam, Ah-ra mengakui bahwa pria itu tampan.

“Ya, sama-sama. saya permisi dulu Tuan Kim,” pamit Ah-ra sopan lalu meninggalkan ruangan itu dengan perasaan lega, karena ia merasa sandiwaranya cukup berhasil.

Is This Love? -Chap 1-

Annyeong!!!! sesuai janjiku....sekarang giliran FF nya Sist Mila yang ku publish.....FF ini masih ada hubungannya ama FF The Stranger dulu....Mudah2an ni FF gak bosenin.....Mohon RCL-nya yee.....^^

-Lee-

______________________________________________________

Is This Love?



Chapter 1


Cast:
Mila Minuhae as Kang Hea-in
Ok Taec-yeon as him self
Hesty Puthree as Kang Hyo-hee
Arya Kumala as Yoon Ah-ra



-Kediaman Keluarga Kang, Mokpo-

Di sebuah rumah sederhana, jauh di pedesaan Mokpo, Kang Hea-in seorang wanita muda yang merupakan anak pertama dari Tuan Kang Moo-jun tengah sibuk memasak di dapur untuk ketiga orang adiknya. Sejak kedua orang tuanya meninggal setahun yang lalu akibat kecelakaan lalu lintas, ia lah sebagai anak tertua yang kini menjadi tulang punggung keluarganya.

“Kak, aku lapar!” seru Kang Hyun-jae adik bungsunya yang kini berusia 8 tahun telah siap duduk di meja makan dengan membawa serta tas sekolahnya.

“Iya, sebentar Sayang,” Hea-in yang masih sibuk memasak mencoba untuk mempercepat kegiatannya karena tak ingin adiknya terlambat ke sekolah.

TING TONG! Bel pintu berbunyi.

“Haish...siapa yang datang bertamu pagi-pagi begini?” gerutu Hea-in sambil melirik ke arah pintu, baru saja ia selesai membersihkan tangan dengan celemek berwarna biru laut yang dipakainya, adiknya Kang Hyo-hee sudah menyambar.

“Biar aku yang buka!” serunya riang pada Hea-in sambil berharap yang datang adalah kekasihnya. Hyo-hee adalah adik Hea-in, yang kini tengah duduk di bangku kelas 3 SMA, sebagai anak kedua ia lah yang merawat adik-adiknya selama Hea-in pergi ke Seoul untuk bekerja. Dengan wajah merengut kesal, karena yang datang bukan kekasihnya, Hyo-hee kembali ke meja makan. “Kak, tamumu,” ujarnya kecewa sambil menjatuhkan diri di kursi.

“Eh? Aku?”

“Ehm..” Hyo-hee menjawab masih setengah melamun dan bertopang dagu.

“Tolong lanjutkan masaknya Hyo-hee!” pinta Hea-in sembari melepas celemek dan bergegas menemui tamu yang dirasanya aneh sekali karena datang di pagi hari seperti ini. Begitu Hea-in membuka pintu untuk melihat siapa yang datang, ia terkesiap saat melihat pria yang sangat ingin dihindarinya kini berada di sana. “Sudah kukatakan aku tak—“