HIGH LEVEL JEALOUS ---FF Geje #ga usah dibaca!
Annyeong all readers….
Berhubung saya lagi mandeg ide untuk nerusin Broken Link, #edisistucklevel. Taunya otak saya penuh sama ide ini, ide gejeh, gajeb, yang kalau ngaa dituangkan ke tulisan bikin kepala saya meledak karena saking overloaded *lebeh*
Masih berkisar antara kehidupan Keluarga Kim yang ga pernah, ga mungkin, ,mustahil, dusta besar, kalau ada di dunia nyata, tapi nyatanya keluarga ini ada di dunia gejeh dan hanya eksis di dunia maya.
Tapi sumpah ini bukan cerita komedi, saia ga bakat bikin yang lucu-lucu. Darah srimulat tidak mengalir di nadi saya. Jadi dimaklum aja kalau garing, crispy, kriuk. Tujuannya bukan bikin ff komedi daa…
Mulai aja yaa…daripada saya kebanyakan ngomong ntar keburu dibekep ma bibir suami-suami para readers *maunya*.
*****
Once upon a time….di sebuah warung Soju yang remang-remang gelap di pinggir jalan *ga mungkin banget kalo di tengah jalan* di suatu malam menjelang jam 12 teng. 3 orang pria sedang asyik ngobrol ngalur ngidul sambil minum soju dan makan bulgogi.
“Jadi kita fix menjalankan rencana ini?” tanya Soo Hyun. Pada kedua hyungnya karena umurnya lebih tua tapi lebih matang lho---Min Woo dan Siwon.
“Yups” jawab Siwon pendek sambil nengak botol evian. *Evian merek soju bukan??*
“Sekarang?” tanya Soo Hyun lagi dengan muka polos, yang segera dikasih toyoran di keningnya oleh Min Woo.
“Bukan. tahun depan aja kali” ketus Min Woo melotot.
“Peralatan sudah siap termasuk senjata utama, nih!” ujar Siwon sambil mengangkat ransel hitam yang penuh mengembung.
“Sebelum pergi kita cocokkan jam dulu, biar sama, beda satu detik saja maka fatal akibatnya” kata Min Woo sambil memutarkan jam arlojinya, semua mengikuti ulah Min Woo, “Ya. Jam 23.25.40. Done”
“Done” timpal Siwon dan Soo Hyun serempak.
“Let’s go!” ajak Siwon lalu mereka bertiga berjalan keluar dari warung soju dan menuju mobil Siwon. Hummer hitam---mobil hadiah kelahiran anak kembar 3 Dae Jia dan Siwon dari pasangan terkeren Min Woo dan Hea In. *preeettt*
Di mobil sebelum menjalankan mesinnya, masing-masing 3 pria itu mengencangkan resleting jaket kulit hitamnya.
“Diperkirakan 15 menit, waktu perjalanan sampai tujuan. Kita laksanakan sesuai site plan yang sudah ditetapkan” kata Min Woo sambil memperhatikan i-phonenya yang tergambar peta yang sudah ditandai setiap jalurnya. “Semua aman. Kita bisa meluncur sekarang” lanjutnya. Lalu dengan segera Siwon menghidupkan mesin mobil dan hummerpun melaju dengan kecepatan sedang.
*****
~Appartemen Dae Jia – Siwon~
Dengan hati-hati Dae Jia meletakkan Choi Sina---putri dari Dae Jia-Siwon, ke boxnya yang bernuansa Barbie, komplit dengan ranjang ala Barbie Mariposa. Si bayi yang berusia 3 bulan tertidur lelap sambil menghisap jempolnya. Setelah itu Dae Jia keluar kamar Sina menuju kamar anak kembar lainnya---Son Dae dan Kim Won.
Mengecek kamar si kembar prianya, 2 jagoan cilik mereka, sama sedang terlelap di kamar yang bernuansa ruang angkasa dan box mereka yang berbentuk roket. Bedanya dengan Sina, mereka kompak menghisap empeng (pacifier)---sebenernya karena ibunya males aja ngedenger mereka rewel jadi dicekokin empeng dari bayi biar ngga terlalu rewel. Ternyata stategi Dae Jia berhasil mereka lebih anteng menggunakan empeng. Padahal menurut pakar kesehatan anak, empeng itu adalah kebiasaan buruk, sama dengan menghisap jempol.
Tapi ya sutralah…anak Dae Jia ini, bukan anak gue. Haha.
Dae Jia menutup kamar anaknya dengan mengusap dada---lega. Menghembuskan nafas terakhir—eh, salah. Menghembuskan nafas lega, terbebas dari 3 mahkluk yang hobi bikin heboh tapi lucu menggemaskan.
“It’s ME TIME” gumam Dae Jia. Malam ini dia bersumpah akan memanjakan dirinya sendiri dengan mandi air hangat di bath tub, yang dipenuhi dengan busa melimpah dengan wangi lavender, sambil meminum wine di bath tub.
Memikirkan hal nyaman yang akan dialaminya membuat Dae Jia senyum-senyum sendiri, tapi kemudian senyumannya hilang seraya menatap pintu kamar anak-anaknya dengan tajam “kalau pada bangun, awaaassss! Ggggrrrr” geramnya.
“Woaahhh….nyamannya” kata Dae Jia ketika tubuhnya telah terbenam di bath tub air hangat yang penuh busa, dia menekan remote audio untuk menghidupkan musik lembut dan menyesap wine, untuk menambah relaksasi atas keletihannya mengurus bayi kembar 3 (suruh siapa brojol langsung 3,,ckckckck).
Kebetulan Siwon sedang keluar bersama Min Woo dan Soo Hyun. Jadi Dae Jia tenang melakukan kegiatannya sendiri tanpa ada interupsi mendadak dari suaminya yang hobinya merobek pakaian tidurnya.
Baru saja 10 menit bersantai, tiba-tiba ponselnya berdering….
Dan isi dari pembicarannya di telepon, mengagalkan rencananya untuk relaksasi…..
Dengan wajah geram Dae Jia terpaksa keluar dari bath tub….
****
~Appartemen Yoo Hee~
“Nah…akhirnya si putri Aurora terbangun dari tidur panjangnya setelah mendapatkan kecupan dari Pangeran Namgil. Akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia selamanya” Yoo Hee menamatkan cerita pengantar tidur untuk Eun Hee, bayinya yang baru berusia 8 bulan. Kamar Eun Hee didesain mirip dengan kerajaan negeri dongeng Sleeping Beauty.
Padahal Eun Heenya sendiri sudah tertidur sejak Yoo Hee memulai ceritanya dari halaman 1. buku setebal 60 halaman tersebut berhasil ditamatkan Yoo Hee untuk dirinya sendiri. Dengan senyum puas---entah karena berhasil menidurkan Eun Hee dengan cepat atau membayangkan dirinya sendiri menjadi Putri Aurora.
Bagi yang sudah mengetahui sejarah pernikahan Yoo Hee dan Nam Gil, bahwa Yoo Hee secara langsung dilamar dan diajak menikah oleh Nam Gil pas baru saja bangun tidur. Tanpa mandi dan gosok gigi, dengan rambut acak-acakan. Nam Gil secara tiba-tiba melamarnya, yang tentu saja segera disambut dengan anggukan iya dan mereka berdua pun kissing (?).
Memang cinta itu buta dan tidak memandang bau, tapi mungkin saja pada waktu itu Nam Gil sedang pilek *I dunno*. Yang jelas author turut bahagia atas kejadian ini. prok..prok..prok…*standing applaus to audience who wearing a mask*
“Ah…akhirnya, aku sekarang bisa serius nonton drama korea favorite-ku” gumam Yoo Hee seraya mempersiapkan camilan untuk menemaninya menonton.
Dia pergi ke dapur, membuka freezer dan mengambil secup besar isi 1 liter ice cream Haagen Daz rasa banana caramel n choco chip *Ya ampun author ngilerr*
lalu mengambil potato chips rasa rumput laut “hmm..low fat chips, tidak mengandung kolesterol. Bagus…chips ini tidak bikin gemuk” gumam Yoo Hee membaca komposisi potato chips.
*lantas es krimnya gimana buu…..?? yg bikin gemuk justru es krim......*
Yoo Hee bersiap di depan sofa ruang tengah yang empuk lalu menyalakan home theathernya dan mulai menonton drama Bad Guy---yang sudah ditonton Yoo Hee ratusan kali.
*mentang-mentang Oppa muncul disini jadi ditonton terus, sampe DVDnya beset-beset karena keseringan disetel*
Tidak lupa sebelum menonton, Yoo Hee mempersiapkan bola-bola kertas dari koran bekas untuk melempar tv kala adegan kissing Gunwook – Taera terjadi---sebagai tanda protes dan jealous. “bibir oppa hanya untukku” putusnya.
*nah lho…didemo trueyes, author ga tanggung jawab ya*
Baru saja di episode 6, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan dengan geram karena merasa terganggu, Yoo Hee mengangkat telepon dan isi pembicaraan di telepon sontak membuat Yoo Hee menangis sedih…..
*****
~Appartemen Shin Yuri~
“Hoeeeekkkkssss” Yuri menyelesaikan acara muntahnya yang ke 6 kali hari ini. mual yang hebat melanda karena sedang mengidam hamil muda.
“Kenapa hamil nyiksa gini ya? Kagak seenaknya bikinnya” tanyanya dalam hati. “Awas kau Soo Hyun, kalau bikin aku hamil lagi kaya gini. Kita cere!” gumam Yuri penuh emosi.
*sabar buu….jangan ambil keputusan buru-buru ~ngingetin tentang keputusanmu cere dari mimi*
Keputusan perceraian yang kontroversial antara Yuri dan Zhou Mi yang konon sampai melibatkan badan hukum dan pihak kedutaan Italy. Karena perebutan harta gono gini yang akhirnya dengan sukarela mereka mufakat untuk membagi dua harta yang mereka miliki selama 1 bulan (?) please deh…. Baru menikah 1 bulan, dapet apa? Saking dua-duanya tidak mau ngalah…bahkan kaus kakipun dibagi dua, yang kiri dan kanan dipisah. “Biar adil” kata mereka tanpa dosa.
Sedangkan kedutaan Italy berjasa mencarikan surat nikah mereka yang tertinggal di hotel saat mereka berbulan madu di Venesia.
*kok bisa sii dokumen sepenting itu ketinggalan?*
Setelah sampai di tangan mereka, Yuri dan Zhou Mi segera mengunting jadi dua surat nikah mereka, tanpa basa basi. Tanpa menghiraukan raungan si kurir kedutaan Italy yang merasa usahanya tidak dihargain. Gara-gara surat nikah itu dia terpaksa terbang Italy-Korea nonstop selama 11 jam dan mengalami jetlag. *kasian anak orang disiksa!*
Yuri mengambil kotak obat dan mencari obat anti mual untuk diminumnya. “we’ll see, seampuh apa dirimu menghilangkan mualku. Kalau gagal! Pabrik obat ini akan kutuntut!” tekadnya mengepalkan tangan, lalu meminum pil anti mual tersebut.
Setelah itu Yuri melanjutkan kegiatannya, mengecat rumah!
Eh…salah, membuat gambar desain kamar bakal anaknya. Baru saja mengambar pintu kamar, tiba-tiba perut Yuri melilit karena lapar. Biasa ibu hamil suka ngak jelas kapan lapar, kapan kenyang, kapan mual, kapan sehat.
Karena males masak, *ngak tega kalau bilang tidak bisa masak #author baek* akhirnya Yuri memasak ramyeon saja yang gampang dimasak dan cepat (baca: mie instant). Tapi kali ini dia ingin makan ramyeon yang istimewa yang beda dari biasanya. Karena sedang hamil dan inginnya makan yang asam-asam dan pedas jadi dia menambahkan tomat dan cuka banyak-banyak, tidak lupa cabe rawit sekilo biar pedasnya mantap.
Yuri menyantap makannya dengan lahap seraya searching di mbah google desain kamar anak yang kira-kira menarik dan cocok untuk seleranya.
*kalau gitu ngak usah sok ngedesain sendirilah*
dan bingo! Dia menemukan tema yang cocok untuk anaknya---karena belum tentu perempuan atau laki-laki makanya dia memilih tema yang netral yaitu suasana panggung konser musik anak-anak yang ceria.
Setelah selesai makan, Yuri merasa mengantuk karena obat telah bereaksi dengan baik. Kemudian setelah membereskan ruangan dan bersih-bersih---siapa tahu Soo Hyun pulang dan langsung menyergapnya. Akhirnya Yuripun tertidur. Antara mimpi dan setengah sadar, Yuri mendengar ponselnya berbunyi.
Dengan kesal Yuri menjawab telepon….rencananya dia akan marah pada si penelepon tapi niatnya di urungkan ketika si penelepon berteriak dengan suara nyaring mengaum “KUMPUL DI APPARTEMENKU SEKARANG!!!! SUAMI-SUAMI KITA SELINGKUH!!!!”
Yuri pun segera mengumpulkan nyawanya yang nyaris berterbangan ke alam mimpi dan segera memenuhi panggilan di telepon itu.
*****
~~Appartemen Hea In~~
Hea In baru saja tiba di appartemennya setelah pulang dari kantor notaris miliknya. Jarak kantor dan appartemennya sangat dekat---masih dalam satu kompleks dengan appartemen yang ditinggali oleh teman-temannya. Dae Jia, Yuri, dan Yoo Hee.
Hea In memilih kantor yang tidak terlalu jauh agar dia bisa mengawasi kegiatan anaknya---Min Jae di rumah dan di playgroup dekat rumah. *ibu yang perhatian gue~terharu*
Malam sudah hampir larut, jam menunjukkan ke pukul 23.30 ketika Hea In baru sampai di rumahnya. Tentunya Min Jae jam segini sudah terlelap di kamarnya.
“Nyonya, ada tamu yang menunggu anda” sambut Nona Uhm. (pengasuh Min Jae, perempuan berusia 45 tapi masih berstatus nona aka belum kawin)
“Siapa?”
“Saya tidak tahu---tapi dia bilang penting sekali”
“Saya akan menemui nanti, setelah melihat Min Jae”
“Baik Nyonya”
Hea In menatap Min Jae yang sedang tertidur pulas di kamarnya yang dirancang dengan tema sirkuit balap mobil yang didominasi warna merah. Dengan ranjang berbentuk mobil F1. Mencium keningnya dan mengusap kepalanya lembut, anak umur 4 tahun itu, mengeliat merasakan sentuhan lembut ibunya. Tapi tetap terlelap dan tidak terbangun.
Kemudian menuju ruang tamu dan menemui tamunya. Hea In terkejut kala melihat siluet pria yang dikenalnya.
“Taecyeon..?”
“Noona…”
“Astaga sedang apa kau disini?….jam segini?, bagaimana bila suamiku tahu?”
“Maaf, Noona. Tapi ada yang harus aku sampaikan….mengenai suami Noona, dan suami-suami teman Noona lainnya”
“Ada apa dengan mereka?”
“Mereka…..merencanakan sesuatu” ujar Taecyeon. Lalu membisikkan sesuatu ke telinga Hea In, setelah mendengar seksama perkataan Taecyeon, perlahan air muka Hea In berubah dan tangannya mengepal marah.
“Kau yakin?” tanya Hea In. Taecyeon mengangguk mantap. “Darimana kau tahu semua ini?”
“Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka di warung soju” jelas Taecyeon. “Sekarang apa yang akan noona lakukan?” tanya Taecyeon kala melihat rahang Hea In mengeras.
“Kau bantu aku!” perintah Hea In tegas. Lalu mengeluarkan ponselnya dan satu persatu mulai menghubungi teman-temannya. Pertama Dae Jia, lalu Yoo Hee, dan terakhir Yuri.
Isi teleponnya simple “KUMPUL DI APPARTEMENKU SEKARANG!!!! SUAMI-SUAMI KITA SELINGKUH!!!”
Panggilan Hea In terbukti ampuh. Yang pertama sampai adalah Yoo Hee yang masih belepotan dengan es krim dan mata sembab karena sedih menonton drama Bad Guy. Saat Hea In bertanya kenapa bibirmu masih belepotan dan matamu sembab.
Yoo Hee berkilah “aku tidak sadar mulutku berantakan, dan juga sedih karena Oppa meninggal di akhir cerita”
“Astaga, kau sudah menonton BG ribuan kali tapi masih sedih!”
“Karena aku membayangkan bila Oppa meninggalkan aku dan Eun Hee yang masih kecil. Bagaimana nasibku nantinya….hiks”
“Lebay”
“Biarin…”
Yang kedua Yuri, datang sembari membawa kantong plastic---jaga-jaga kalau muntah lagi, dan termos berisi air minum panas.
“Kau ini mirip ahjumma ke pasar” komentar Hea In saat melihat Yuri membawa perlengkapannya.
Yuri hanya mengangkat bahu cuek dan bilang “Onnie mau kalau aku muntah di atas karpet persia ini? Kalau termos ini aku sudah tambah madu dan air jeruk nipis sebagai penawar mual”
Yang terakhir Dae Jia, yang masih memakai kimono mandinya. Yang terakhir ini kontan mendapat kritikan pedas dari Hea In. “kau tidak punya pakaian lagi sampai harus pakai jubah mandi kemari?”
“aku buru-buru tahu!” ketus Dae Jia.
“Kukira pakaianmu habis dirobek dan dikoyak Siwon” sindir Yuri.
Yoo Hee hanya tertawa terkikik, melihat Dae Jia mendelik sewot ke Yuri.
“Ehh…enak ajee yee,,laki aye orang kaye, kate orang-orang laki aye anaknye Tuan Takur yang punye pasar gede dimari” kilah Dae Jia yang kental nuansa Betawi (?). “Aye tinggal ambil di pasar noh, soal baju sii,,masalah cimid, kecil!!” lanjut Dae Jia sewot.
“Sudah! Kita disini berkumpul karena ada laporan dari my magnae Taecyeon, kalau suami kita sedang berselingkuh sekarang”
“WHUUUUUAAAATTTSSS” kata mereka bertiga kompak.
“Tidak…tidak…mungkin Oppa selingkuh! Dia kan lagi wamil” elak Yoo Hee tercekat---entah karena masih terpengaruh drakor atau terlalu mendalami peran.
“Justru mereka berniat menjemput oppa di mess, untuk diajak selingkuh berjamaah” sergah Hea In.
“JINJA?” tanya mereka bertiga kompak.
“Sekarang kita siap-siap akan melabrak mereka!! Enak saja!! Selingkuh di belakang kita, berjamaah lagi….” Ajak Hea In mengobarkan semangat.
“Ayo!!” seru Dae Jia mengepalkan tangan ke atas.
“Semangat!!” timpal Yoo Hee, mengibarkan tissue putih.
“Merdeka……” tukas Yuri melemah, karena tiba-tiba mual melanda.
*ntarr dulu….author ngakakkk dulu yaa…..woaakakakakkakakakkkk. Udah*
****
Kantor public service - Gangnamgu
Sebuah mobil hummer hitam berhenti tepat 500 meter dari pintu gerbang kantor itu. Dan penghuni di dalam mobil, segera memasang kupluk, sarung tangan, sarung ronda, sarung ko****. (Attention : 2 yang terakhir abaikan, ngaa nyambung sama isi cerita).
“Jam 23.40.41. lebih sedetik dari yang kita perkirakan” ujar Min Woo mengecek arlojinya.
“Cuma beda 1 detik aja jadi masalah, apa bedanya?” Soo Hyun ngedumel.
“Jangan salah! Satu detik itu berharga coba kau tanyakan pada pemecah rekor lomba renang atau lari! 1 detik itu menentukan, tahu” tukas Min Woo sewot.
“Tapi kita kan bukan untuk memecahkan lomba” bantah Soo Hyun menghindar ke samping dengan gerakan matrik kala tangan Min Woo mulai akan menoyornya lagi. “Eits….nggak kena!”
“Sudah….kalian ribut aja udah menghabiskan waktu 2 jam” tukas Siwon
“2 jam?” seru Min Woo dan Soo Hyun serempak.
“Hiperbola, bro! dramatisir keadaan” jawab Siwon santai. “Sekarang keluarkan peralatan”
“Ok! Tali---check! Senter---check! Dongkrak----check! Kunci L---check! Kunci inggris---check!”
Setelah mereka mengcheck kelengkapan barang, akhirnya mereka keluar mobil dan mulai mengganti ban…..
Pos penjagaan kantor militer….
“Tuan Kim….lapor! ada aktivitas mencurigakan di depan kantor! Sebuah mobil jeep hitam berhenti lalu segerombolan orang keluar dan mengelilingi mobil”
“Jeep? Hummer kali?” tebak Tuan Kim Nam Gil yang sedang santai di kantornya yang sepoy.
“Kok Tuan Kim tahu, itu mobil Hummer?” tanya penjaga pos curiga.
“Eh….nebak ajee! Bener ga? Kalau ga bener, berarti salah” kilah Nam Gil ngasal. Sambil mengecek arlojinya jam 23.42.15 “hhmm…tepat waktu juga. Bagus!” gumam Nam Gil dalam hati.
“Biar aku yang keluar, memeriksa mereka!” perintah Nam Gil.
“Siap Pak! Laksanakan!”
“Briptu Norman!” panggil Nam Gil.
“Siap!”
“Apa tugas abdi Negara, terutama bagian Public Service”
“Menolong rakyat. Pak!”
“Jawaban bagus. Besok kau kunaikkan pangkat jadi Kapten!”
“Yang bener Pak! Chaiya…chaiya..chaiya…”
“Hush! Karena tugas Public Service melayani masyarakat, kebetulan ada orang yang memerlukan bantuan mencari tambal ban terdekat disini. Saya akan meninggalkan kantor dan menolong mereka. Arasso!”
“Ne…sanjangnim!”
(mungkin ngga di barak militer seperti itu, orang bisa keluar masuk seenaknya? Haha…karena karangan ngayal gajeb author…apapun mungkin! So don’t protest….*author lagi galak)
“Hyung….bagaimana dengan plan A kita? Sukses bukan?” tanya Min Woo girang. Rencana mereka untuk menculik Nam Gil dari barak sukses, berhasil.
“Ya….kalian memang planner yang hebat. Minggu ini pura-pura menganti ban, 2 minggu yang lalu pura-pura mogok, kusarankan untuk 2 minggu kedepan kalian pura-pura kehabisan bensin ya” saran Nam Gil dengan wajah puas.
*getok author…ga kreatip cari alexa*
“Sekarang kita menuju tempat tujuan…kita teruskan permainan kita yang hot itu” ujar Nam Gil dengan wajah antusias.
“Yu…mari!!”
Mobil pun meluncur mulus membelah jalanan kota menuju ke sebuah rumah yang terletak di sebuah jalan sepi. Rumah itu solitaire, tidak ada tetangga di kanan kirinya. Asli cuman rumah satu itu doang yang ada di jalan itu.
****
“Kau yakin ini alamat yang benar?” tanya Hea In dengan cemas. Karena sekelilingnya area yang sangat gelap tanpa ada lampu penerangan, nyaris di pinggiran kota Seoul.
“Ya, Noona! Aku mencatatnya jelas, mereka mengatakan alamat ini” jawab Taecyeon pasti.
“Hah….bahkan mereka mematikan ponsel mereka!” tukas Dae Jia memijit tombol off dengan keras.
“ponsel Soo Hyun juga, mati….phuff…phuff” ujar Yuri menghembuskan nafasnya patah-patah ke kantong plastic, menahan mual. Mukanya pucat pasi.
“Sudah kubilang, kalau mual jangan ikut! Biar kita saja yang melabrak mereka” kata Yoo Hee yang duduk di samping Yuri dengan wajah cemas---bukan karena khawatir tapi karena takut Yuri muntah mengenai pakaiannya, kan jijay bo.
“Tidak! Aku kuat! Kalau Soo Hyun ketauan selingkuh, padahal demi dia aku cerai sama mimi, awas aja! Ga ada ampun. Aku bakal rujuk lagi sama mimi” ancam Yuri.
“Kalau Siwon Oppa ketauan selingkuh! Aku sih bakal mutilasi dan gentayangin cewe selingkuhannya. Soalnya kalau marah sama Siwon Oppa---rugi! Dia kelewat cakep untuk dimarahin” tukas Dae Jia.
“Kalau Oppa selingkuh….hiks…hiks…aku ga bakal berenti nangis 7 hari 7 malem 7 jam 7 menit, dan Oppa akan kulaporin ke Dharma Wanita karena melanggar UU PP no. 10 tentang poligami” timpal Yoo Hee.
“Kalau Onnie gimana?” tanya Dae Jia.
“Min Woo…selingkuh? Di selingkuhin balik aja….posisi dia sebagai suami pertama bakal digeser ma Donghae trus aku resmi deh nikah sama Taecyeon. Dan Min Woo ga bakal boleh ketemu lagi sama Min Jae” jawab Hea In tegas tapi santai.
“Rumah ini serem banget sih?” komentar Yoo Hee ketika mereka akan memarkirkan mobil. Benar saja, ternyata mobil Siwon terparkir di halaman depan rumah itu.
“Hmm…bagus yaa, pinter cari tempat sembunyi buat selingkuh!” geram Dae Jia ketika melirik mobil suaminya.
“Kita turun disini” saran Hea In, kemudian secara bertahap mereka turun dari mobil, dengan wajah geram, sangar, mau marah, merona merah, tatapan tajam, siap menerkam. *lebehhh*
Kemudian ala cat woman beraksi, mereka mengendap-endap masuk ke dalam rumah. Kejadian ini didukung oleh pakaian mereka yang memakai pakaian ketat berbahan kulit mengkilap warna hitam *bayangin bajunya cat woman ya*
Hea In selaku yang paling dewasa...dan yang paling seksoy, beautiful, smart…(langsung ditimpuk 3 orang cewe dibelakangnya), berada paling depan memimpin barisan ibu-ibu yang mau menangkap basah para suami mereka.
“Kita lewat jalan belakang” kata Hea In. lalu mengendap masuk ke rumah melalui pintu dapur yang remang. Dan mereka berhasil masuk….*yeaaahhhh!! Gol…nari bonamana*
Kemudian mereka masuk lebih dalam, dan mencoba bersembunyi di balik pintu sekat antara ruang tengah dan dapur.
Terdengar suara percakapan pria, Nam Gil, Siwon, Min Woo dan Soo Hyun. Sedang bicara hangat……tapi membuat kuping panas bagi yang nguping….hahaha,,,suruh sapa juga nguping!
“Sekarang cewenya gimana?” suara Nam Gil.
“Gila, lebih top dari pada yang kemarin” suara Siwon.
“Yang kemarin aja, wajahnya aku ga bisa ngelupain, kebayang terus” suara Min Woo.
“Suaranya itu, man! Bikin gimanaaa gitu, desahannya, tertawanya, jeritannya…beuuhh” suara Soo Hyun.
“Baiklah..permainan dimulai, sesuai aturan….kalau terpilih maka dia akan bersama perempuan itu semalaman” suara Nam Gil.
Lalu terdengar suara tak…serrr…tak….tak…serr…pletakkk…..plung…serrr…
“….mereka sedang apa?” bisik Dae Jia di telinga Hea In pelan.
“Aku juga tidak tahu” balas Hea In berbisik.
“sssttt” Yoo Hee mengingatkan, agar mereka jangan ribut.
Selama setengah jam mereka menunggu, lalu akhirnya…
“Jyahahhh…..jadi sekarang aku yang mendapat giliran?” suara Soo Hyun.
“Hahaha…..akhirnya. kau yang dapat giliran setelah minggu kemarin aku yang dapat” suara Min Woo.
“Sudah,,,nikmati saja” suara siwon.
“Ayo kita masuk kamar! Kita buat persiapan” suara Nam Gil, terdengar langkah kaki mereka memasuki sebuah ruangan. setelah itu hening~~
“Onnie…sekarang saja kita grebek mereka” desak Dae Jia sambil berbisik geram.
“Ya..onn,,jahat sekali mereka melakukan ini pada kita,,,,hiks” tambah Yoo Hee tercekat menahan tangis.
“ho’oh…huweeekkkss….” Timpal Yuri, sambil mau muntah *bener-bener repot bawa orang ngidam*
“tega…tega….tega…teganya….” Hea In mulai berdendang pilu. Segera tangan Dae Jia membekap mulut Hea In, tangan Yoo Hee memukul ringan lengan Hea In, tangan Yuri menahan mulutnya sendiri---takut muntah.
Suasananya sangat gerah, hati para wippies bener-benar terbakar cemburu, pembicaraan para hubbies membuat kuping mereka panas.
“Kita sergap sekarang!!!” tekad Hea In mengepalkan tangan, lalu mereka berempat hompimpah alaihim gambreng. Keluar dari tempat persembunyian dengan cara dramatis, Hea In memegang golok, Dae Jia memegang Mandau, Yoo Hee memegang keris, Yuri memegang termos *teteup*
Entah darimana alat-alat penyiksaan itu berasal??
“Ngapain megang termos sii?” tanya Dae Jia heran.
“Ini terbuat dari baja stainless steel, berat tau. Kalau kena getok kepala lumayan, lagian isinya panas bisa langsung tak guyur ke mereka!!” kata Yuri menjelaskan multifungsi termosnya.
“Yaaa…kalian!! ayo bergerak!!” seru Yoo Hee. kemudian serempak mereka berjalan mendekati kamar dan mendobrak pintu dengan sekali tendangan ala Charlie Angels”
BRAKKK……!!!
Di dalam kamar mereka mendapatkan pemandangan menakjubkan…..semua menahan nafas!!
….
….
….
….
*phuuuffff…author bengek---keabisan napas*
….
….
Semua yang ada disana saling menatap---terkejut---heran---shock---kaget---cengo---bengong!!
“KYAAAA…KALIAN SEDANG APA DISINI???!!!” seru wippies kompak dengan suara lengkingan 3000 desibel, 6000 voltase…*pecah kali gendang telinga* tapi sukses membuat rumah itu gempa skala 5.0 richter dan jendela kaca pecah.
“Yeobo??”…. “Chagiya??”…. “Beibs??”….. “Honey??”…. kata-kata reaksi hubbies---KAGET.
“Bagus ya! Kalian ketahuan selingkuh” desis Hea In keras. Mendatangi Min Woo dan saling berhadapan…menantang duel.
“Heeeiiiii……berani sekali kau di belakangku” Dae Jia menunjuk hidung Siwon, mengajak berkelahi.
“Oppaaaa…..teganya kau….!!” Yoo Hee mengelap ingus dan air mata dengan tissue lalu melemparkannya ke Nam Gil.
“Soo Hyun……kau keterlaluan!!” Yuri melingkari leher Soo Hyun ingin mencekiknya.
“Dimana perempuan itu?” tanya Hea In. sadar bahwa ruangan itu hanya terisi mereka berempat.
“Dimana kalian sembunyikan dia?” tanya Dae Jia memicingkan matanya tajam mengelilingi inci ruangan---mencari tempat persembunyian.
“Ruangan apa ini?” tanya Yoo Hee ketika melihat ada sebuah TV Plasma ukuran 72” lengkap dengan stereo set, dan home theatre.
“kalian nonton film porno??” tanya Yuri ketika melihat ada DVD berserakan.
“Tunggu kalian salah paham” sergah Nam Gil.
“Kalian mengira kami berselingkuh dengan seorang wanita?” tukas Min Woo.
“Kalian salah besar, kami tidak melakukan hal itu” timpal Siwon.
“Dan kami tidak nonton film porno” tambah Soo Hyun.
“Kalau gitu jelasin…” tantang Hea In bersedekap. Sisa wippies hanya mengangguk cepat-cepat tidak sabar.
“Sayang….kami disini, datang ke rumah yang angker, sepi, jauh dari peradaban. Tujuannya hanya ingin uji nyali” jelas Nam Gil.
“Setiap 2 minggu sekali malam jumat kliwon, kami sengaja berkumpul berempat, mengajak hyung keluar dari barak hanya untuk mengukur keberanian kami” jelas Min Woo.
“Kami sebelumnya bermain karambol, agar salah satu dari kami ada yang kalah, lalu dia diwajibkan untuk diam sendirian duduk di kursi seram dan menonton film horror” jelas Siwon.
“Kemudian kami bertiga pergi keluar, meninggalkan yang kalah di ruangan ini sendirian selama 3 jam” tambah Soo Hyun.
“Dia diharuskan tetap di ruangan ini tidak boleh keluar atau kabur….” timpal Nam Gil.
Para wippies mengernyitkan kening, dan sepertinya semua sama punya satu pikiran “Permainan yang aneh” pikir mereka saling terkoneksi mirip telepati.
Dan para hubbies menjawab pula dengan telepati “Kami pria kadang-kadang suka dengan hal yang memicu adrenalin. Tapi sumpah kok kami SETIA”
“Lantas perempuan…kalian membicarakan perempuan…siapa dia?” tukas Dae Jia.
“Iya..aku mendengar semua percakapan kalian” tambah Yoo Hee.
Para hubbies saling memandang dan kemudian tertawa bersama…
“Kami membicarakan ini…” kata Min Woo menahan geli, sambil membawa DVD dan menyerahkannya pada Hea In. Hea In melihat judul DVD dan serempak para wippies berkumpul penasaran, melihat judul-judul DVD itu…
“Kuntilanak kesurupan, kuntilanak stress, kuntilanak depresi, kuntilanak suicide, kuntilanak sarap, Kuntilanak kumat gilanya….” Gumam mereka membaca judul-judul film…
Wippies : “Jadi perempuan yang kalian maksud adalah mahkluk ini???”
Hubbies: angguk-angguk loroblonyo
Seketika wippies pun tersenyum geli, malu, gengsi…karena menyangka para hubbies selingkuh
*padahal 2 diantara wippies hobi selingkuh tuu,,,nunjuk hidung Dae Jia ma Hea In…wwwkkkk..#author ngakak*
“Maafkan aku sayang….” Kata Hea In sambil memeluk Min Woo.
“Forgive me beibs…” kata Dae Jia sambil memeluk Siwon.
“Mianheyo yeobo…” kata Yoo Hee sambil memeluk Nam Gil.
“gomenasai chagiy “ kata Yuri sambil memeluk Soo Hyun.
….
….
….
After that….*author tutup mata* pas buka mata….”HEY YOU’RE ALL GUYS!! GET ROOM PLEASE!!”
Karena mereka sudah nyaris melakukan hal-hal yang bersifat NC….
~~The end ~~
Epilog : sementara di luar rumah, Taecyeon bersandar di pintu mobil dan tampak berbincang seru dengan seorang gadis berambut panjang hitam *author ga liyat mukanya---cuman keliatan punggungnya ajee*. Taecyeon mengobrol santai sambil senyum-senyum tanpa menyadari bahwa si gadis itu tidak menapak ke bumi alias melayang di atas tanah. Hiyyyyy….
****
Eh…gimana?? Jangan lempar tomat, telur, terigu ma author ya kalau ga lucu,,,cukup apresiasi aja ma komen plus saweran duit seratus ribuan, butuh tambahan dana buat nonton kimchi….woakakakkakkk
~~ The End ~~ nii ending asli *bow*
Rumah perselingkuhan wkwkwkkwkw |
By Mila ~Admin Hea-in~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar